Labels

Sep 17, 2018

Mengurai Kembali

Sama sekali aku tak menduga dia mempertanyakan itu.

"Buat apa sih tanya itu?" aku mencoba menghindar

Dia menatapku tajam. "Aku hanya ingin tahu."


Aku menghela nafas. Setelah bertahun-tahun, setelah sekian lama terpisah, dia mempertanyakan hal yang ingin aku lupakan. Ingin. Bukan berarti sudah. Tapi mendengar pertanyaan itu muncul dari mulutnya, semua yang rapat aku pendam, perlahan terbongkar kembali.

Dia dan sorot matanya yang masih seperti dulu. Terlihat lebih tirus dan lelah, namun tetap kokoh. Sesuatu merambat di hatiku.

"Itu pertanyaan yang sulit untuk dijawab." pada akhirnya aku tahu, aku harus menjawabnya. "Aku tak tahu bagaimana menjawabnya."

"Mungkin dengan ya atau tidak?"

Aku tersenyum. Seandainya sesederhana itu. Seandainya semua bisa diterjemahkan segamblang itu..Aku ingin bisa menjawab, tapi aku tak bisa, karena aku tahu, dalam setiap butir kata yang akan aku sampaikan padamu, di dalamnya terkandung hentakan emosi yang begitu kuat.
Aku tak sanggup.

"Untuk apa? Kenapa begitu penting?"

Kau menatapku. Aku tahu, kau pun tak akan sanggup menjawab tanyaku ini. Aku tahu, karena sorotmu mengirim begitu banyak pesan.

Betapapun kita ingin mendapatkan jawaban, tapi kita sendiri tak pernah mampu menjawabnya bukan? Karena kita tahu, jawaban kita tak akan membawa kita ke mana-mana. 

No comments:

Post a Comment