Aku menatapnya membereskan berkas-berkas dihadapannya. Kulirik jam dinding. 8.30 malam. Sudah hampir 2 minggu, aku selalu pulang jam 9 an malam. Karena dia.
"Makasih ya.." Ia tersenyum manis sambil bangkit dan beranjak ke ruangannya.
Jam 17.30. Aku harus bergegas. Bisku sebentar lagi datang. Meleset sedikit, aku akan kehilangan kesempatan untuk duduk di tempat yang strategis untuk…tidur.
“Sorry, aku mau tanya sesuatu, bisa?”
Entah dari mana datangnya, tahu-tahu kau sudah berdiri di hadapanku,. Dengan setumpuk dokumen di tanganmu, dengan ekspresi sedikit kelelahan.