Labels

Jul 3, 2017

Long Distance Driving

Aku sedang mengumpulkan harta karunku. Harta karun yang akan menyelamatkanku dari penat emosi yang belakangan ini sering kualami.

Salah satu hartaku pernah aku bagi di sini, Me And The Airport. Harta yang lain adalah : menyetir jarak jauh. Tapi tanpa macet yaaa... kalo pake macet, belum apa-apa udah loyo hehehehe...


Menyetir jarak jauh bagiku seperti memberi ruang bagi ku untuk banyak berbicara dan mendengar diriku sendiri. Kadang, merasakan sejumput perasaan yang sering aku abaikan dalam keseharianku. Mengijinkan diriku sendiri untuk merasakan sesal, terluka, marah... atau mungkin berharap.

Menyetir jarak jauh juga terkadang adalah merupakan sarana "libur" bagi otakku. Tak perlu berpikir apa-apa, hanya sekedar mengandalkan indera lain untuk bisa menyetir dengan aman. Lalu berhenti sejenak, istirahat sambil memanjakan mata, menikmati suasana baru, yang sering kali sama sekali tak familiar bagiku.

Lalu tentu saja kuselipkan menu favoritku : duduk di sebuah cafe atau warung, dengan secangkir kopi, dan membiarkan mata dan telingaku berkelana. Menyerap berbagai emosi dan aktivitas di sekelilingku. Seakan terjebak dalam riuhnya senyap. Aku seakan berada pada sebuah pusat aktivitas, di mana hanya aku sebagai penonton, dan mereka semua di sekelilingku tak menyadari kehadiranku.


No comments:

Post a Comment